EOS

Harga EOS

eos

$0.77672
bybit downs
-9.08%
24H
7D
14D
30D
60D
200D
1Y
Rendah
$--
Tinggi
$--
loading...

Statistik Pasar

Kapitalisasi Pasar
1.18B
Volume 24 Jam
--
Pasokan yang Beredar
1.52B
Pasokan Maksimum
2.10B

Ringkasan Harga Langsung EOS 

Mulai 22 de dic de 2024, kapitalisasi pasar mata uang kripto global adalah $1.18B dengan perubahan harga langsung sebesar -8.58% dalam 24 jam terakhir. Harga EOS saat ini adalah $0.77672, dengan volume perdagangan 24 jam sebesar $--. EOS mengalami kenaikan/penurunan sebesar -9.08% dalam 24 jam terakhir, dengan pasokan yang beredar sebanyak 1.52B koin EOS dan pasokan maksimum sebanyak 2.10B koin EOS. EOS berada di peringkat 102 berdasarkan kapitalisasi pasar. Harga tertinggi 24J-nya sebesar $0.886148, tercatat pada 22 de dic de 2024, dan harga terendah 24J-nya sebesar $0.780479, tercatat pada 22 de dic de 2024.

Berapa Harga Tertinggi EOS?

EOS memiliki harga tertinggi (ATH) sebesar $22.71, tercatat pada 29 de abr de 2018.

Berapa Harga Terendah EOS?

EOS memiliki harga terendah  (ATL) of $0.402746, tercatat pada 4 de nov de 2024.

Tentang EOS (EOS)

Siapa pun yang mendambakan utopia keuangan, di mana mata uang kripto berhasil melampaui mata uang fiat pasti setuju bahwa keuangan terdesentralisasi (DeFi) adalah kunci untuk mencapai mimpi ini. Agar adopsi massal dapat tercapai, platform DeFi harus dapat diskalakan tanpa batas. Namun, ini hanya dapat terjadi jika ada fondasi blockchain yang kuat.

Apa itu EOSIO?

EOSIO adalah kontrak pintar dan platform lapisan dasar yang memiliki banyak kesamaan aspek dengan Ethereum (ETH). Pengguna dapat mengembangkan kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi (DApps) di blockchain EOS. 

Dirilis pada tahun 2017, proyek ini mengeklaim telah menyelesaikan masalah penskalaan Ethereum yang ada. EOSIO dirancang untuk mengatasi masalah yang ada pada platform kontrak pintar. Proyek ini memungkinkan pembuatan kontrak pintar dan DApps. Selain menawarkan skalabilitas yang tidak terbatas, proyek ini juga menerapkan mekanisme konsensus delegated proof of stake (DPoS), sehingga memungkinan adanya pembebasan biaya untuk semua transaksi di jaringan ini.

Siapa Pendiri EOSIO?

EOSIO dikembangkan oleh Block.one, sebuah perusahaan yang berbasis di Kepulauan Cayman. Block.one didirikan oleh Brendan Blumer (CEO) dan pengusaha kripto terkenal bernama Dan Larimer. Block.one memiliki kantor di banyak negara dan negara bagian: Hong Kong, Washington DC., Pulau Cayman, London, dan Jerman. Tokennya, EOS, resmi diluncurkan pada Juni 2017. 

Bagaimana Cara Kerja EOSIO?

Latar belakang teknis EOSIO merupakan bagian paling menarik dari blockchain ini. EOSIO dihadirkan untuk memecahkan masalah yang dimiliki proyek blockchain lainnya. Namun, kita perlu terlebih dahulu memahami mekanisme konsensus yang mendasarinya, yaitu DPoS, sebelum memahami cara kerja EOSIO.

EOSIO sering keliru dianggap sebagai "klon Ethereum." Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Kemampuan EOSIO dalam memecahkan masalah yang ada melalui pendekatan yang benar-benar baru tentunya dapat dilihat sebagai bukti keunikan EOSIO di dunia kripto. Dengan memanfaatkan paralelisasi, jaringan ini dapat memproses hingga 1 juta TPS. Selain itu, EOSIO sangatlah aman karena dapat menghentikan kesalahan atau nodemanipulatif dengan mudah, dan menghilangkannya jika perlu. 

Desentralisasi dan Skalabilitas

Bersamaan dengan ekosistemnya, EOSIO memposisikan dirinya sebagai sistem operasi yang terdesentralisasi. Dengan pilihan pengaturan yang jumlahnya tak terhitung, EOSIO mampu menjadi solusi yang fleksibel dan mudah beradaptasi dengan berbagai kebutuhan organisasi dan perusahaan. EOS berfungsi sebagai token tata kelola jaringan EOSIO. Selain itu, pemegang EOS juga dapat berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan terkait masa depan EOSIO. 

Namun, fokus utama EOSIO adalah skalabilitas tanpa syarat. Jaringan ini dirancang untuk mampu memproses lebih dari 1 juta TPS — setidaknya secara teoritis. Sebagai perbandingan, jaringan pembayaran seperti VisaNet atau PayPal umumnya menangani hingga 1.700 TPS, dan jaringan Bitcoin menampung hingga 7transaksi per detik (TPS). Sekali lagi, EOSIO berhasil menawarkan potensi TPS yang luar biasa melalui protokol DPoS-nya. Mari kita pelajari cara kerja mekanisme ini.

Delegated Proof-of-Stake (DPoS)

Gagasan dari pengusaha sekaligus pengembang perangkat lunak, Dan Larimer, DPoS adalah algoritme konsensus yang andal. Gagasan ini muncul ketika Larimer menyadari bahwa algoritme konsensus proof of work (PoW) yang digunakan oleh Bitcoin tidak hemat energi. Selain itu, Larimer berpandangan bahwa desentralisasi algoritme di kumpulan penambang yang makin kuat merupakan suatu risiko tersendiri. Sebagai pendukung proof of stake (PoS) Larimer berhasil mengenali beberapa kelemahan algoritme konsensus. Alhasil, terciptalah DPoS.

Larimer menciptakan sistem di mana pihak-pihak yang ada dikategorikan menjadi saksi, pemilih, dan delegasi. Setiap pengguna di jaringan menerima hak suara berdasarkan jumlah token yang mereka miliki, yang dapat digunakan untuk pemilihan saksi. Saksi mengawasi jaringan untuk memastikan konsensus dan memvalidasi transaksi. 

Bagaimana Cara Berpartisipasi

Hak atas suara bergantung pada token yang dimiliki. Dengan kata lain, pengguna dengan kekayaan lebih banyak akan memiliki suara yang lebih besar. Total sebanyak 100 saksi akan dipilih dan semuanya mendapatkan hadiah atas pekerjaan mereka. Namun, hanya 20 dari mereka yang mendapatkan pendapatan tetap. Artinya, hanya akan ada 20 node di seluruh dunia yang mengonfirmasi transaksi. 

Siapa pun yang memiliki token EOS dapat memilih dan membantu memilih 20 node yang disebutkan di atas. Tentu saja, mereka akan dibayar atas pekerjaan yang mereka lakukan. Kekurangan ini dimaksudkan untuk menciptakan persaingan dalam memperebutkan 20 tempat. Kritikus beranggapan bahwa jaringan dengan hanya 20 node tidak sepenuhnya terdesentralisasi, tetapi pendukung DPoS berpendapat bahwa pemilihan delegasi selain node telah sesuai dengan sistem demokrasi.

Saksi yang melakukan penipuan atau tidak dapat diandalkan dapat kehilangan statusnya. Pihak ketiga — para delegasi — dapat mengawasi kemajuan jaringan; mereka dapat mengajukan proposal baru dan menetapkan aturan baru. Setiap proposal akan diajukan kepada komunitas untuk dilakukan pemungutan suara. Delegasi juga mengawasi pekerjaan para saksi, dan dapat melakukan intervensi jika terjadi kecurangan. 

Apa Itu EOS?

EOS adalah token asli dari jaringan EOSIO. Token ini bukanlah mata uang klasik yang didasarkan atas blockchain, melainkan mata uang yang menyerupai sistem operasi dari konsepsi. 

Untuk Apa Token EOS Digunakan?

Seperti yang sudah disebutkan di atas, transaksi di EOSIO bersifat gratis. Bagaimana ini dapat terjadi? Dengan blockchain seperti Ethereum, pengguna membayar transaksi dengan biaya gas. Artinya, makin banyak orang yang menggunakan jaringan tersebut, makin mahal penggunaannya dan sering kali mengakibatkan masalah skalabilitas. Namun, jaringan EOSIO menawarkan cara kerja yang berbeda. 

EOSIO bekerja dengan model kepemilikan, di mana pemegang token EOS berhak menggunakan sumber daya jaringan secara proporsional dengan kepemilikan mereka, alih-alih harus membayar untuk transaksi individual. Misalnya, jika memiliki token EOS sejumlah X, maka Anda hanya diperbolehkan melakukan transaksi (X * n). Selain itu, pemegang EOS dapat memiliki saham dalam jaringan dan berpartisipasi dalam keputusan tata kelola yang dijelaskan di atas. Token EOS juga dapat diperdagangkan di bursa kripto utama mana pun, sama seperti mata uang kripto lainnya (misalnya Bitcoin).

Mengapa EOS Berharga?

Pengguna yang menyediakan daya komputasi ke jaringan EOS akan menerima token EOS sebagai hadiah. Pengembang harus memiliki token EOS untuk mengakses sumber daya jaringan. Alhasil, mereka tidak perlu membayar untuk daya komputasi. Dengan memiliki sejumlah token EOS, mereka akan mendapatkan bagian yang setara dari sumber daya yang tersedia. Misalnya, Anda akan memiliki akses ke 1% dari total daya komputasi di jaringan jika memiliki 1% dari semua token EOS. Seperti mata uang kripto lainnya, pengguna juga dapat mengirimkan token dari satu dompet ke dompet lainnya.

Apa yang Membuat EOS Unik?

Berkat orientasi konseptualnya, EOSIO menempati posisi khusus di dunia kripto. Bukan merupakan jaringan pembayaran seperti Bitcoin maupun platform blockchain seperti Ethereum,  EOSIO merupakan sebuah sistem operasi yang kuat. Alhasil,  EOSIO menjadi solusi yang ideal bagi perusahaan yang ingin menyimpan aplikasi dengan aman dan efisien di blockchain. Token EOS juga memainkan peran khusus di seluruh ekosistem kripto.

Manfaat Utama EOSIO

EOSIO memiliki cara kerja yang unik. Jika kita harus membandingkannya, maka padanan terdekatnya adalah Ethereum. Faktanya, pengembang dapat membuat aplikasi berbasis blockchain yang menggunakan EOSIO sebagai lapisan dasarnya. Konsensus DPoS adalah dasar dari semua fitur teknis EOSIO. Namun, apa saja efek algoritme dalam pengoperasiannya — dan mengapa EOS dianggap efisien, andal, dan aman? 

Bebas Biaya Transaksi

Salah satu fitur khusus EOS adalah transaksi bebas biaya jaringan. Tidak seperti proyek blockchain lainnya, EOS tidak dapat ditambang. Validator akan dibayar atas pekerjaan mereka di akhir tahun. Token EOS memiliki tingkat inflasi sebesar 5% (1% di antaranya masuk ke validator).

Fleksibilitas

Para delegasi juga membuat blockchain EOSIO menjadi sangat fleksibel. Misalnya, pada tahun 2016, terjadi sebuah peretasan yang terkenal dengan peretasan DAO di blockchain Ethereum. Akibatnya, Ethereum Classic dibuat oleh hard fork

EOS berupaya untuk mencegah kejadian semacam itu dengan memilih delegasi. Delegasi ini memiliki tugas untuk memastikan kemajuan proyek dan memantau jaringan. Jika aplikasi terdesentralisasi memanipulasi jaringan atau mengandung kerentanan, delegasi dapat segera membekukan DApp dan memperbaiki kerusakan yang ada. Penyerang harus mengendalikan lebih dari setengah delegasi untuk merusak sistem ini — situasi yang dianggap sangat tidak mungkin.

Manajemen Otorisasi dan Pembaruan

EOS melihat dirinya sebagai jaringan untuk organisasi dan perusahaan. Misalnya, aplikasi yang relevan dengan perusahaan dapat dikembangkan di blockchain EOSIO dan digunakan oleh karyawan. Mengingat bahwa  EOSIO dapat dianggap sebagai sistem operasi, EOSIO juga menawarkan manajemen otorisasi yang komprehensif. Dengan demikian, baik operator dan pengembang DApps memiliki banyak pilihan desain untuk pengembangan dan administrasi mereka. Aplikasi itu sendiri juga dapat ditingkatkan dan dapat diperbarui kapan saja.

Skalabilitas Tak Terbatas

Berkat ketiadaan algoritme PoW, EOSIO mampu memberikan fungsionalitas berkinerja tinggi. Secara teknis, EOSIO mengandalkan pemrosesan transaksi paralel dalam bentuk penskalaan horizontal dan vertikal. “Penskalaan” atau “scaling out” berarti menambahkan lebih banyak komputer ke jaringan untuk memperluas kumpulan sumber daya. Di lain sisi "Peningkatan" atau “scaling up” merujuk pada penambahan daya komputasi ke bagian tertentu dari sistem operasi blockchain atau DApps tertentu.

Kursus Pelatihan

Jika Anda tertarik untuk belajar atau ingin membuat blockchain sendiri, Anda pasti akan senang mengetahui bahwa EOSIO menawarkan sejumlah kursus Pelatihan & Sertifikasi dalam bahasa Inggris dan Spanyol. Apa bagian terbaiknya? Semuanya gratis untuk diakses mulai sekarang hingga 31 Desember 2022. Biasakan diri Anda dengan dasar-dasar blockchain dan jadilah bagian dari revolusi global baru.

EOSIO vs. Ethereum

Ethereum dan EOSIO memiliki tujuan yang sama yaitu memfasilitasi produksi aplikasi terdesentralisasi. Namun, cara kedua perusahaan tersebut dibentuk, dipasarkan, dan didukung sangatlah berbeda. Siapa yang melakukannya lebih baik, dan siapa yang memenangkan perlombaan dalam menguasai pasar?

Sementara Ethereum masih banyak digunakan, EOSIO dianggap sebagai versi yang ditingkatkan atau "Ethereum dengan mesin baru." Itu karena EOSIO menggunakan teknologi blockchain terbaru untuk mengatasi banyak masalah skalabilitas, kegunaan, dan fungsionalitas yang dihadapi Ethereum saat ini. 

Berikut adalah perbedaan utama antara Ethereum dan EOSIO.

Protokol Konsensus

Saat ini, Ethereum tengah beralih ke protokol konsensus proof of stake (PoS). Di sisi lain, EOS menggunakan protokol delegated proof of stake (DPoS). Dengan ini, EOS dapat memproses lebih banyak transaksi. Selain itu, EOS juga memungkinkan pemrogram untuk membekukan jaringan jika berisi aplikasi yang salah, sehingga pengembang dapat memperbaiki aplikasi yang bermasalah tanpa memengaruhi akun lain di jaringan.

Tim EOSIO mengeklaim bahwa jaringan DPoS-nya dapat memproses rata-rata 10.000 TPS setelah dirilis. Namun, perlu digarisbawahi bahwa Ethereum juga sedang mengupayakan solusi atas skalabilitasnya, dan menantikan rilisnya Ethereum 2.0 (dikenal juga sebagai Serenity atau ETH 2.0.)

Bahasa Pemrograman

Perbedaan penting lainnya adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan pada kedua platform tersebut. Ethereum hanya mengizinkan penulisan aplikasi dalam Solidity. Di EOSIO, pengguna dapat beroperasi dalam bahasa apa pun yang dapat dikompilasi dalam Web Assembly (Wasm). Mayoritas memilih C++ karena ini berlaku untuk bahasa yang lebih umum dikenal. Alhasil, EOSIO menjadi pilihan yang lebih menarik bagi pengembang karena mereka tidak harus beradaptasi dengan bahasa baru.

Fitur paling menarik dalam kertas putih EOSIO adalah skalabilitas horizontal. Tidak seperti Ethereum, blockchain EOSIO dapat memproses transaksi sambil mengeksekusi kontrak pintar.

Berapa Banyak Token EOS yang Beredar?

EOS tidak memiliki suplai maksimum. Saat artikel ini ditulis, (17 Mei 2022), ada sekitar 10 miliar EOS yang beredar dari total pasokan sekitar 105 miliar token EOS (menurut CoinMarketCap). Kapitalisasi pasar EOSIO saat ini adalah sekitar $1,4 miliar, dengan harga satu token EOS sebesar $1,37.

Bagaimana pendapat Anda tentang EOS hari ini?
Berikan suara untuk mengetahui pendapat komunitas
Bullish
Bearish
Ikuti Kami di Media Sosial